Tuesday, July 26, 2011

Kejujuran Hati


Tulisan kali ini seolah menjadi perjalanan baru dalam hidup saya. Ya, kehidupan di dunia ini tidak lepas dari rasa Sayang dan Cinta. Perasaan ini seolah datang dan tumbuh dalam diri kita. Datang dengan sendirinya, datang dengan keadaan seadanya.

Hati, tempat dimana cinta dan sayang itu tumbuh. Hati seolah menjadi elemen yang penting dalam kehidupan cinta dan sayang.

Hari ini, saya memahami lagi bahwa tidak mudah untuk mengungkapkan kejujuran hati, kita suka dengan siapa, cinta sama siapa, atau sayang sama siapa. Tapi lega rasanya saat kita telah menuangkan kejujuran hati kita, kepada seseorang mungkin atau yang lainnya. Jelas, aku merasakan itu semua.

Kejujuran hati saya kali ini sangat parah, memang saya masih belum bisa membukanya secara blak – blakan tapi saya telah sedikit berbicara kepada seseorang tentang hati saya. Mendapat respon memang, bahkan sangat cepat. namun, kejujuran hati saya berbeda dengan dia. Kita berkeluarga, bersaudara, tidak sepantasnya kita lebih dari itu. Lebih dalam terbawa emosi tentang perasaan dan cinta.

Monday, July 25, 2011

Perpisahan


Setiap pertemuan selalu berakhir dengan perpisahan, yah itulah yang sering terjadi di kehidupan ini, begitupula dengan saya yang selalu seperti itu. Setiap perpisahan saya selalu berkata “Awalnya kita berjumpa, dan tak selamanaya terus berjumpa, kita harus siap untuk berpisah”. Tidak semuanya memang menerima pernyataan saya, tapi ya itulah yang terjadi.

Perpisahan ini, menjadi perpisahan yang terberat sepanjang hidupku hingga hari ini. Berpisah dari keramahan, kebahagiaan, kebersamaan. Berpisah dari orang – orang yang sudah saya anggap sebagai keluarga baru, keluarga kecil saya. Menjadi sesuatu yang terberat tentunya. Apalagi, perpisahan itu terjadi saat saya baru sadar tentang perasaan saya kepada seseorang.

Ucapan perpisahan pertama saya sampaikan kepada keluarga yang menampung saya di sana, mereka menerima saya bagaikan seorang anak. Kedua saya ucapkan kepada Naufal, dia adalah teman pertama saya di sana, sebelum akhirnya kita punya kesibukan masing masing. Ketiga, kepada rekan saya di Laskar 17, temen sekelompok saya saat menjalani masa – masa ospek, mereka membuat saya sedikit bahagia di Jogjakarta. Hingga akhirnya saya bertemu dengan kawan – kawan lainnya.

Selama di jogja banyak hal yang tidak terlupakan, banyak banget yang kalau disebutkan satu persatu saya bingung dimulai dari mana, yang jelas masa ospek menjadi masa bahagia, kemudain saat aku bergabung di KMTF saya juga menemukan banyak hal yang menarik.

Perpisahan ini, juga sangat sedih karena kawan saya, Helmi Tanthawi. Dia menjadi teman sekaligus kawan yang luar biasa, selalu support saya, dan sangat bahagia bisa bertemu dia, berkawan dengan dia. Saya pikir, dia teman yang paling baik dengan saya. 

Saya juga sedih dengan perpisahan ini, khususnya dengan rekan – rekan saya di Teknik Fisika. Heru prasetyo,dia orang yang paling dekat juga dengan saya, satu semester ini dia bagaikan ojek pribadi saya. Onky Setiawan, teman sedaerah saya, yang juga sangat baik dengan saya, kamarnya selalu saya ‘jajah’ untuk menonton TV. Masih banyak juga yang lain, apalagi genk cewek – ceweknya, selalu update sekali dengan gossip, dan saya pernah menjadi bahan gosipan mereka.

Perpisahan ini juga menyedihkan, cita – cita kita bersama untuk buat Club Bulutangkis terancam, buat rekan saya Andi Nusa di partner saya saat main ganda meskipun kita sering kalah. Buat rekan – rekan di LPKTA, yang sering saya duakan. Buat Humas BEM yang akhirnya saya tinggalkan. Buat KMTF yang menjadi tumpangan hidupan saya juga. Mereka adalah keluarga saya di Jogjakarta, yang selalu menghiasi kehidupan yang indah disana.

Selanjutnya, perpisahan ini seolah menjadi perpisahan yang menyedihkan, disaat saya entah jatuh cinta apa perasaan yang salah. Saya mulai tertarik sama seseorang, yang kemarin dimalam perpisahan dia sangat cantik, selama setahun baru kali itu saya melihat dia sangat cantik. Tapi sayang, saya tidak mengatakan itu kemarin, dan saya sangat sedih. Disini, saya ingin bilang kalau saya Jatuh Hati sama dia. Semoga kita bisa bertemu lagi nanti, dan ingin menjadi bagian dari hati kamu.

Perpisahan adalah hal yang paling tidak saya inginkan, tapi saya harus memilih. Saya selalu berkata bahwa hidup Pilihan. Yes, Life is a Option.

Friday, July 22, 2011

Akhirnya

Tulisan ini menjadi bagian yang mungkin selama ini menjadi pertanyaan teman - teman.

Semenjak kejadian rabu malam tanggal 29 Juni 2011, keberadaanku seolah menjadi misteri dan rahasia.

Beberapa kejadian yang sudah lama aku rencanakan berubah total.

Hingga akhirnya hari ini, sabtu 23 Juli 2011, saya putuskan untuk mengakhiri perjalanan ini.

Ya, akhirnya saya memutuskan untuk meninggalkan Jogjakarta, kota yang selama ini menjadi pelarian hidup saya.


Terima kasih.