Friday, September 16, 2011

Hingga Hari ini

Saya mencoba menulis sesuatu yang hingga hari ini bisa saya lakukan, memang tidak banyak hal yang bisa saya lakukan hingga hari ini, namun hingga hari ini saya sendiri tidak bisa memahami jalan yang telah didesain dan direncakanan Tuhan YME.

Setahun yang lalu, saya mendapat suatu hal yang luar biasa, setahun yang lalu tuhan memberikan pelajaran yang sangat berharga untuk saya, pelajaran yang bagi saya menjadi pelajaran arti sebuah kedewasaan dan pelajaran bagaimana menghargai nikmat dan waktu serta segalanya.

Hari ini, tuhan memberikan banyak lagi hal yang saya sendiri tidak mengerti bagian dari ujian atau bagian dari nikmat yang diberikan. Semoga saya bisa melaksanakan ini semua dengan baik. Beragam pelajaran setahun lalu bisa menjadi suatu bekal berharga bagi saya untuk kedepannya. Pelajaran tentang rasa syukur, rasa mensyukuri, pelajaran tentang kedewasaan, pelajaran tentang menghargai, dan tentunya pelajaran tentang hidup ini.

Hingga hari ini, saya mungkin tidak percaya, namun pada dasarnya inilah yang terjadi hingga hari ini.

Sunday, August 28, 2011

Semoga kita tetap menang!

Akhirnya ramadhan 1432 H bakalan segera berakhir.
Ada suka, ada pula duka.
Namun tentu sebagai seorang muslim kita patut merasakan kebahagiaan.
Sesaat lagi kita bakal kembali dalam keadaan fitrah, semoga.

Sepanjang ramadhan tahun ini banyak hal yang membuat saya semakin dekat sama Allah SWT.
Meskipun, ada beberapa hal yang membuat saya tidak bisa sepenuhnya merasakan indahnya ramadhan.
Karena, memang diluar dugaan ada beberapa kegiatan sepanjang ramadhan ini yang membuat saya sedih.
Namun, syukur alhamdulillah saya bisa bisa merampungkan beberapa hal yang jauh - jauh hari saya rencakan.

Tilawah Alquran, Sholat berjamaah, alhamdulillah bisa saya laksanakan sepanjang ramadhan tahun ini.
Kumpul bersama keluarga, yang merupakan kebahagiaan luar biasa, yang tahun lalu tidak bisa saya lakukan.
Semoga perjuangan ramadhan tahun ini tidak sia - sia.
Allah SWT masih bisa mempertemukan saya dan seluruh keluarga besar saya untuk bertemu ramdhan tahun depan.
Semoga juga segala amal ibadah saya, keluarga saya, dan seluruh orang - orang terdekat saya diterima oleh Allah SWT.
Semoga juga hal positif selama ramadhan bisa tertular dihari - hari selanjutnya setelah ramadhan ini.

Saya dan sekeluarga mengucapkan ...
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H
MOHON MAAF LAHIR BATIN.


Wednesday, August 17, 2011

Umur 18

17 Agustus  2011
Dihari yang sangat bersejarah itu, ribuan harapan akan terbentang luas.
Memasuki detik - detik hari itu, pergolakan jiwa dan juga nurani semakin kencang.

Sudah barang tentu hari itu menjadi hari istimewa bagi saya, keluarga saya.
Dihari itu pula, bangsa ini terasa semakin istimewa.
Sebelumnya saya ucupkan dulu Dirgahayu Republikku, Tanah Airku ke - 66
Doaku, dan semangatku semoga akan terus meluncur untuk negeriku ini.
Engkau sangat luar biasa, dan betapa saya bangga ada di negeri yang indah dan permai ini.

Sepertinya beragam doa juga hadir ditengah - tengahku, tepat hari itu juga usiaku bertambah.
18 Tahun.
Bukan lagi usia anak - anak, atau usia pubertas, namun telah memasuki area DEWASA.
Tanggung jawab, tentu lebih besar.
Jika dulu saya masih merayakan ulang tahun dengan bahagia.
Tentu, hari ini saya merayakannya lebih bahagia lagi.
Tentu pula, saya merayakannya dengan lebih bijak, dewasa, tanggung jawab, dan ucapan syukur.
Kedepan, masih banyak harapan dan impian yang harus saya kejar.
Kedepan masih banyak tanggung jawab yang harus saya emban.
Kedepan pula, akan banyak rintangan dan gangguan yang harus selalu siap untuk saya hadapi.

Terima kasih kepada Allah SWT atas karunia usia ini, semoga saya bisa menjaganya, dengan terus beribadah dan bertaqwa kepadanya.
Terima kasih atas orang tua, dan keluarga yang terus mendukung saya.
Terima kasih atas kiriman doa dan ucapan teman - teman kepada saya.
Helmy Tanthawi, Dira, Tika, April, Camel, Heru. Terima kasih ucapnnya.
Beberapa hari saya tidak bisa login di FB, jadi maaf bagi yang ngucapin ulang tahun ke saya di FB. *sok GR
Terima kasih atas semuanya.

Selamat datang di USIA 18.

Tuesday, July 26, 2011

Kejujuran Hati


Tulisan kali ini seolah menjadi perjalanan baru dalam hidup saya. Ya, kehidupan di dunia ini tidak lepas dari rasa Sayang dan Cinta. Perasaan ini seolah datang dan tumbuh dalam diri kita. Datang dengan sendirinya, datang dengan keadaan seadanya.

Hati, tempat dimana cinta dan sayang itu tumbuh. Hati seolah menjadi elemen yang penting dalam kehidupan cinta dan sayang.

Hari ini, saya memahami lagi bahwa tidak mudah untuk mengungkapkan kejujuran hati, kita suka dengan siapa, cinta sama siapa, atau sayang sama siapa. Tapi lega rasanya saat kita telah menuangkan kejujuran hati kita, kepada seseorang mungkin atau yang lainnya. Jelas, aku merasakan itu semua.

Kejujuran hati saya kali ini sangat parah, memang saya masih belum bisa membukanya secara blak – blakan tapi saya telah sedikit berbicara kepada seseorang tentang hati saya. Mendapat respon memang, bahkan sangat cepat. namun, kejujuran hati saya berbeda dengan dia. Kita berkeluarga, bersaudara, tidak sepantasnya kita lebih dari itu. Lebih dalam terbawa emosi tentang perasaan dan cinta.

Monday, July 25, 2011

Perpisahan


Setiap pertemuan selalu berakhir dengan perpisahan, yah itulah yang sering terjadi di kehidupan ini, begitupula dengan saya yang selalu seperti itu. Setiap perpisahan saya selalu berkata “Awalnya kita berjumpa, dan tak selamanaya terus berjumpa, kita harus siap untuk berpisah”. Tidak semuanya memang menerima pernyataan saya, tapi ya itulah yang terjadi.

Perpisahan ini, menjadi perpisahan yang terberat sepanjang hidupku hingga hari ini. Berpisah dari keramahan, kebahagiaan, kebersamaan. Berpisah dari orang – orang yang sudah saya anggap sebagai keluarga baru, keluarga kecil saya. Menjadi sesuatu yang terberat tentunya. Apalagi, perpisahan itu terjadi saat saya baru sadar tentang perasaan saya kepada seseorang.

Ucapan perpisahan pertama saya sampaikan kepada keluarga yang menampung saya di sana, mereka menerima saya bagaikan seorang anak. Kedua saya ucapkan kepada Naufal, dia adalah teman pertama saya di sana, sebelum akhirnya kita punya kesibukan masing masing. Ketiga, kepada rekan saya di Laskar 17, temen sekelompok saya saat menjalani masa – masa ospek, mereka membuat saya sedikit bahagia di Jogjakarta. Hingga akhirnya saya bertemu dengan kawan – kawan lainnya.

Selama di jogja banyak hal yang tidak terlupakan, banyak banget yang kalau disebutkan satu persatu saya bingung dimulai dari mana, yang jelas masa ospek menjadi masa bahagia, kemudain saat aku bergabung di KMTF saya juga menemukan banyak hal yang menarik.

Perpisahan ini, juga sangat sedih karena kawan saya, Helmi Tanthawi. Dia menjadi teman sekaligus kawan yang luar biasa, selalu support saya, dan sangat bahagia bisa bertemu dia, berkawan dengan dia. Saya pikir, dia teman yang paling baik dengan saya. 

Saya juga sedih dengan perpisahan ini, khususnya dengan rekan – rekan saya di Teknik Fisika. Heru prasetyo,dia orang yang paling dekat juga dengan saya, satu semester ini dia bagaikan ojek pribadi saya. Onky Setiawan, teman sedaerah saya, yang juga sangat baik dengan saya, kamarnya selalu saya ‘jajah’ untuk menonton TV. Masih banyak juga yang lain, apalagi genk cewek – ceweknya, selalu update sekali dengan gossip, dan saya pernah menjadi bahan gosipan mereka.

Perpisahan ini juga menyedihkan, cita – cita kita bersama untuk buat Club Bulutangkis terancam, buat rekan saya Andi Nusa di partner saya saat main ganda meskipun kita sering kalah. Buat rekan – rekan di LPKTA, yang sering saya duakan. Buat Humas BEM yang akhirnya saya tinggalkan. Buat KMTF yang menjadi tumpangan hidupan saya juga. Mereka adalah keluarga saya di Jogjakarta, yang selalu menghiasi kehidupan yang indah disana.

Selanjutnya, perpisahan ini seolah menjadi perpisahan yang menyedihkan, disaat saya entah jatuh cinta apa perasaan yang salah. Saya mulai tertarik sama seseorang, yang kemarin dimalam perpisahan dia sangat cantik, selama setahun baru kali itu saya melihat dia sangat cantik. Tapi sayang, saya tidak mengatakan itu kemarin, dan saya sangat sedih. Disini, saya ingin bilang kalau saya Jatuh Hati sama dia. Semoga kita bisa bertemu lagi nanti, dan ingin menjadi bagian dari hati kamu.

Perpisahan adalah hal yang paling tidak saya inginkan, tapi saya harus memilih. Saya selalu berkata bahwa hidup Pilihan. Yes, Life is a Option.

Friday, July 22, 2011

Akhirnya

Tulisan ini menjadi bagian yang mungkin selama ini menjadi pertanyaan teman - teman.

Semenjak kejadian rabu malam tanggal 29 Juni 2011, keberadaanku seolah menjadi misteri dan rahasia.

Beberapa kejadian yang sudah lama aku rencanakan berubah total.

Hingga akhirnya hari ini, sabtu 23 Juli 2011, saya putuskan untuk mengakhiri perjalanan ini.

Ya, akhirnya saya memutuskan untuk meninggalkan Jogjakarta, kota yang selama ini menjadi pelarian hidup saya.


Terima kasih.

Monday, May 2, 2011

Mei,…..



Yes, akhirnya masuk juga di bulan ini, Mei 2011. Tidak terlalu penting memang, namun cukup ingin aku tulis dalam tulisan di blog kali ini. Terlintas judul yang aneh memang tapi yang jelas bulan ini menjadi salah satu bulan yang cukup penting. Hahahaha.

Kita mulai cerita dibulan ini, dengan sebuah curhatan colongan.

Bulan mei menjadi bulan paling penting, karena dibulan ini kembali saya harus memilih dua jalan, dua jalan yang berliku, dan memang sulit. Tahun lalupun seperti itu, bulan mei dilalui dengan memilih dua pilihan yang sama beratnya dan sama terjal sulitnya.

Tahun lalu, kehidupan pribadi, sekedar curcol, aku harus memutuskan sesorang demi mendapatkan seseorang yang lain, yang pada akhirnya, ditolak juga. Sampai aku nulis cerita ini, masih sendiri, karena ini pilihan, bukan sebagai keadaan. This not  state function (dalam kuliah Termodinamika).

Kalau aku bercerita, bulan ini juga penting, karena memang bulan ini pertaruhan hidup kita. Karena sengaja saya nulis ini juga akan aku upload di facebook group SMA aku, maka aku akan sisipi tulisan kali ini dengan sebuah cerita motivasi. Cie…..

Cerita motivasi segera akan dimulai, silahkan para pengunjung untuk memasuki pintu 3.(dibaca dengan nada dan intensitas di bioskop kalau mau masuk dibioskop). Gag penting..

Kalau aku, dan mungkin semua yang baca tulisan ini, khususnya adik adik kelasku di SMA. Bulan ini menjadi penting. Segera semua yang kita lakukan akan mendapatkan hasilnya. Pasti kalian akan menemui jalan terjal dan sulit untuk menentukan pilihan pilihan yang banyak. Saat itu terjadi sama aku, sampai harus melakukan sholat istikharah (Ingat lagunya Pandji Pragiwaksono yang judulnya Penasaran). Mungkin itu perlu kalian lakukan. Tapi pilihlah apa yang memang menurut kalian itu yang kalian sukai.

Tidak mudah memang, tapi harus dilakukan. Pertama mungkin pejamkan mata, lihatlah dirikalian dalam hati yang dalam, rasakan rasakan hal hal yang kalian suka, dan pilihlah satu profesi yang analogi dengan apa yang kalian rasa itu yang kalian suka. Ini memang tidak saya lakukan dulu. Tapi saya mencoba untuk melakukan hal lain, yakni setiap mau tidur, selalu saya mencoba memejamkan mata dan merasakan setiap apa yang saya sukai. Perlahan profesi itu datang dengan sendirinya.

Kalau kembali saya bercerita tidak sulit memang memilih satu pilihan, dimana saat itu saya harus memilih UGM, dengan program studi Fisika Teknik. Saat itu pula, perasaan saya khawatir, sedih, bahagia, dan tidak tahu apa yang aku lakukan. Sekedar curcol lagi, bahagia karena yes, akhirnya aku terbebas dari cengkraman orang tua saya, bisa ngekost, hidup bebas mandiri, tapi tetep sesuai kaidah norma norma social. Khawatir, karena ternyata saya tipikal orang yang ‘homesick’.

Tapi dari proses itu semua, satu hal yang membuat saya tetap bahagia, meskipun orang tua saya tidak sebegitu bahagia dengan keadaan saya. Maaf orangtua saya menginginkan saya untuk jadi dokter, dan sayapun juga. Terlepas dari itu semua, ada rasa syukur yang luar biasa. Saat aku jalan ke kampus, memakai jaket almamater, terdapat logo UGM dikiri, dan begitu terseduh saat Hymne Gadjah Mada dinyanyikan, saat pertama kali disambut di lapangan GSP (Grha Sabha Pramana) oleh rector saat itu Pak Darmaji. Betapa bahagianya saya saat itu, saya tidak lagi dipanggil SISWA. Tetapi MAHASISWA. Mungkin itu yang kalian rasakan nanti, dan dirasakan oleh kawan kawan saya yang seperti saya.

yang jauh lebih bahagia adalah, saat saya menjadi bagian dari keluarga besar kampus saya, dimana kawan kawan yang seusia saya banyak yang tidak bisa mengenyam pendidikan seperti saya, PERGURUAN TINGGI. Itu pula yang kalian rasakan nanti. Syukur dan luar biasa bahagia, special for my mom and my dad, always love me and pray for me. Itulah yang mungkin menguatkan saya untuk tetap berada dalam keadaan ini, yang lagi – lagi ini ada pilihan bukan keadaan.

Kalau sampai saat ini saya masih dibilang kecewa karena gagal membuat orang tua saya melihat saya masuk di Pendidikan Dokter, tidak toh masih ada banyak jalan untuk membuat mereka bahagia. Tapi yang membuat saya kecewa adalah, kawan – kawan SMA yang dulu seperjuangan dengan saya. Tidak saya pungkiri mereka luar biasa ada dibelakang saya. Special for my friend, Eka Ridho, Probo, Grace, Rizal, Samsul, Yustin, Ovi, and etc. They so great for me. Namun, keadaan memang telah membuat kita berpisah, kita punya kesibukan masing masing, punya teman baru yang memang mau tidak mau memisahkan kita dan intensitas kita. Itu juga yang kalian rasakan nanti. Tapi Allah SWT sungguh maha adil, mereka menggantinya dengan teman teman yang juga luar biasa disini.

Dibagian akhir dari cerita ini, satu hal, kawan, sahabat alfian (pembaca blog), adik adik kelasku. Apapun yang terjadi sama kalian selalu berfikirlah bahwa itu bukan keadaan, tapi itu pilihan. Kalau kalian ternyata masuk di PTN A, padahal kalian ingin di PTN B. berfikirlah bahwa itu pilihan, karena ternyata kalian lebih memilih PTN A, meskipun kalian ingin di PTN B. Keadaan hanya akan membuat kalian stress dan tidak pernah berubah.

Kejarlah mimpi kalian, rebutlah apa yang memang kalian suka. Kalau kalian pernah liat film 3 idiots, betapa saya sangat kagum sama tokoh Rancho. Dia telah membuka banyak mata saya tentang arti sebuah ‘kesukaan’.

In end of this paragraph, I want give a motivation “Reach your dream, from your passion, god will give us the best for us. “

Saturday, April 23, 2011

Thanks You For All

Sengaja aku mau nulis ini, udah lama pula aku gag nulis di blog, disebabkan makin banyaknya kegiatan aku dan koneksi yang terkadang cenat – cenut, kayak lagu aja. Hehehe.

Tulisan ini aku dedikasikan untuk semua kawan – kawan di Jogja, yang telah menemani saya beberapa bulan di sini, hampir setahun malahan. Special for Departemen Hubungan Antar Lembaga (HAL) Keluarga Mahasiswa Teknik Fisika (KMTF) UGM.

Lima bulan mulai dari Desember 2010 sampai April 2011

Buat Onky terima kasih kawan, telah ikut menebengi aku kalau kita lagi rapat, aku sms kamu cepet cepet, ndang budal (Cepat Berangkat). Terus pas Tracer Alumni, (baca ceritanya di link berikut ini http://alfiannurmujtahidin.blogspot.com/2010/12/ingatlah-hari-ini.html) ayo cepet ndang budal neng tracer, wes dienteni areg – areg (Ayo segera berangkat ke tracer, sudah ditunggu anak – anak yang lain). Terima kasih onky.

Buat Mbak Chin, selaku ketua department saya, terima kasih telah member kesempatan kepada saya untuk berada di departementnya, sekaligus, banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dari mbak, maaf ya mbak kalau saya sering salah.

Buat Mas Ganang, ehm, gag pernah keliatan sih mas kalau rapat, terima kasih juga mas. Terima kasih gamesnya pas Training Night.

Buat Mas Rizal, ayo mas semangat, paket combo segera direalisasikan. Terima kasih juga udah support luar biasa.

Buat Helmi, jangan sensitive lagi mik, semoga sifatmu cepet berubah, gag jadi ultraman lagi, gag enak. Terima kasih untuk semua kerja kerasmu juga, maaf gag bisa bantu, aku gag cukup baik untuk jadi EO (Event Organizer) kayaknya kamu bakat jadi EO.

Buat Mas Baghir, semoga ilmunya gag ditransfer lagi ya, sukses bro.
Buat yang lain yang gag bisa kesebut satu persatu, maaf deh,

dua kata buat HALKMTF  LUAR BIASA!

Setelah acara besar ISOTOP SL 234, aku mau off dari peredaran dulu ya, pengen focus ke Project, yang memang itu darah dan nadiku (lebay). Tapi kalau aku dibutuhkan lagi dari HAL aku siap bantu.  Keep Smile!!!

Keluarga Besar HAL KMTF

Sunday, February 20, 2011

CURANG DI UJIAN NASIONAL, BISA KARENA TERBIASA

Ini adalah lanjutan tulisan saya kemarin yang berjudul “MAU SUKSES UJIAN NASIONAL 2011” bisa kalian klik di link berikut

http://alfiannurmujtahidin.blogspot.com/2011/02/mau-sukses-ujian-nasional-2011.html

Sebenarnya aku ogah komentari yang satu ini, nah loh kok ogah sih, demi kemajuan Indonesia okelah. Selama ini banyak banget orang yang bilang, kapan sih Indonesia bisa bersih dari korupsi, kapan sih Indonesia bisa bebas dari para koruptor koruptor brengsek itu, kapan sih Indonesia ini maju tanpa korupsi, kapan sih, kapan sih ? semua orang bertanya – tanya seperti itu, baik itu tukang becak, tukang sol sepatu, hingga pejabat – pejabat teras pemerintah.

Sebenarnya simple saja, saya pernah baca suatu artikel di www.pandji.com broken window theory. Suatu teori tentang bisa karena terbiasa. Mungkin, mungkin ini menurut saya, mungkin karena kita udah terbiasa kali ya, kita terbiasa dengan hal yang “cheating” coba deh kalian pikirkan dalam – dalam.

Korupsi, bukankan korupsi itu masuk dalam hal kecurangan, penyuapan, dan hal – hal yang berbau negative. Terus coba kalian tanya dalam diri kalian sendiri, setiap kita lakukan kegiatan, adakah hal – hal yang kita lakukan termasuk kecurangan.

Nah dari suatu teori itu, saya sempat terfikir oleh satu hal ini, UJIAN NASIONAL. Yah UNAS, UNAS merupakan alat evaluasi untuk mengevaluasi kesuksesan suatu tahap belajar kita disekolah. Nah, karena alat evaluasi itu yang digunakan hanya UNAS, kita berfikir sebentar, segala cara kita lakukan untuk menysukseskan Ujian Nasional. Siswa, guru, dan orang tua semuanya khawatir.

Beragam cara dilakukan, mulai dari les, bimbingan belajar, tambahan kelas, dll.

Pokok permasalahnnya, terletak pada ini, kenapa kok kita gag bebas bebas aja dari korupsi, kenapa sih? Jawabannya karena ternyata kita tidak pernah lepas dari korupsi, baik itu yang nyata atau tidak nyata. Sebenarnya diri kita tidak terasa saja kan ? bukankah tindakan menyontek, curang disaat ujian itu termasuk korupsi.

Parahnya, saat saya sekolah di SMA, institusi pendidikan, suatu institusi yang mengajarkan kita, tidak hanya ilmu tapi akhlak juga mengajarkan korupsi, mereka menyukseskan diri untuk bisa meluluskan seluruh siswanya di UNAS, akhirnya mereka curang, dan itu sekolah, sekolah yang harusnya mendidik kita, malah mengajarkan kita tentang korupsi. Sejak sekolah, dari SD, SMP, SMA kita tidak terasa seperti itu, jadi ya jangan heran kalau kita seperti ini, tidak terbebas dari korupsi.

Kedua, banyak teman teman kita, yang masuk SMP, SMA, atau PTN dengan cara tidak halal, menyuap misalnya, atau ‘sogok’ sehingga mereka masuk di SMP, SMA, dan PTN favorit padahal mereka gag bisa apa – apa, dan yang parah, aku prihatin kalau ternyata mereka keras dan lantang berbicara berantas korupsi.

Ketiga, pilkada, pileg. Sadar tidak sadar, saya disuruh milih calon A dan diberi uang Rp. 25.000,00 dan ternyata itu dibagikan diseluruh calon pemilih pilkada, pileg. Jangan heran kalau ternyata mereka setelah terpilih korupsi, dan yang parah kejadian itu terjadi pula di pemilihan kepala desa, bahkan kepala RT/RW.

Keempat, tragedy tersebut seolah kita lupakan, kejadian atau runtutan peristiwa itu seolah kita lupakan dalam hal pemberantasan korupsi, kita selalu lantang membicarakan kasus itu dihukuman koruptor terlalu ringan, atau yang lainnya, jangan heran. Yang lebih parah, ‘banyak’ orang percaya untuk jadi polisi atau tentara harus ngasih uang ratusan juta. Penegak hukum juga melakukan korupsi. Jangan salah, dan jangan heran kalau korupsi itu merajalela.

Solusinya, benahi dulu yang bawah – bawah ini, tak usah lah kita membenahi orang tua kita, atau generasi tau kita, tapi benahi generasi – generasi muda kita. Banyak sekali siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa yang melakukan tindak korupsi secara tidak nyata. Curang contohnya, dan itu diajarkan sejak di sekolah, dalam UNAS biasanya. Mungkin saya tidak punya data fakta tentang itu, tapi saya mengalami sendiri, bagaimana tidak sekolah saya ‘menghalalkan’ kecurangan dalam UNAS dan secara terang – terangan guru – guru saya yang ‘menghalalkan’ itu.

Kalau generasi muda kita, sudah terbiasa dengan kecurangan, dengan tindak korupsi secara tidak nyata, jangan heran dan jangan salah kalau korupsi susah diberantas, bisa saja mereka saat memimpin di suatu lembaga pemerintah, menjadi koruptor. Karena sejak dini mereka dibiarkan melakukan tindakan tersebut, bahkan oleh institusi pendidikan, sekolah!

Prihatin, tidak usah prihatin, ini tugas berat kita semua, dan semoga ini tulisan dibaca oleh seluruh generasi muda Indonesia. Bagi kawan – kawan, adek adek kelas saya yang akan UNAS, tidak usah kalian curang,menyontek, mengirim SMS. Kerjakan dengan diri kalian sendiri, jika kalian bisa, pasti bisa, jika kalian yakin, pasti bisa. Bukan nilai yang terpenting tapi tindakan kita. Bukan nilai yang membuat kita akan masuk ke surge atau neraka, tapi tindakan kita. Meskipun kalian dapat nilai 10 tapi curang, tidak ada gunanya, bukan pahala yang kalian dapatkan tapi dosa. Lebih baik kalian dapat nilai 8 tapi jujur, kalian mendapat pahala. Bukankan tujuan kita hidup bukan dapat nilai 8 atau 10, tapi mendapat pahala.

Semoga sukses UNAS, adik – adik SMP,SMA. Semoga tuhan selalu memberikan yang terbaik dan terima kasih telah membaca tulisan ini.

MAU SUKSES UJIAN NASIONAL 2011

Tulisan kali ini seputar pengalam saya, pengalaman saya tahun lalu dimana saya dihadapkan disuatu ujian nasional. Banyak adik kelas aya, teman teman saya yang selalu bertanya sama saya, kalau UNAS (Ujian Nasional) nanti gimana sih, ada apa aja, terus gimana cara ngadepinnya, dan yang parah, boleh curang gag sih? Kok denger - denger nanti dapat jawaban lewat SMS segala.

Nah, intro barusan menggambarkan seberapa penting saya sebenarnya nulis ini, sebenarnya UNAS atau Ujian Nasional itu gampang, gag usah terlalu memikirkan hal – hal yang terlalu jauh, bingung, dan shcok serta tidak siap menghadapinya.

Kita udah 3 tahun duduk dibangku sekolah, baik SMP atau SMA. Selama tiga tahun kita telah intropeksi diri, kita telah mengevaluasi diri kita sendiri, dan mendapat hasilnya selama tiga tahun tersebut. Kita telah mengetahui diri kita ini seperti apa. Kalau temen – temen maupun adik – adik ini gag tau, aku Tanya balik, nah kalian ngapain aja selama tiga tahun itu.

Selama ini, pandangan saya sih, banyaknya siswa yang gagal di UNAS lebih kearah mental mereka, mental mereka udah jatuh kena judge bahwa UNAS itu susah, padahal UNAS kan berfungsi untuk mengevaluasi hasil belajar kita selama 3 tahun, nah kalau selama 3 tahun hasil kita baik dan memenuhi standar, gag usah takut lah ngadepin UNAS. Sepanjang yang saya ketahui, subjektifitas saya sih, soal UNAS jauh lebih gampang dibanding soal – soal ulangan saya dulu. \

Tapi permasalahnnya gag disitu saja sebenarnya, selama ini kan soal UNAS hampir sama disetiap sekolah di Indonesia, padahal kualitas tiap sekolah di Indonesia gag selalu sama, yang lebih parah menerapkan standar yang sama semua di seluruh Indonesai, balik lagi padahal kualitasnya gag selalu sama, bahkan terkadang jomplang.

Ketidakmerataan ini ada beragam factor dan kendala, yang saya kira hingga sekarang belum ada kemajuan signifikan, tapi sudah lumayan. Factor ini yang kadang dianggap sebagai problem serius yang mesti dihadapi lebih dini. Karena tidak dihadapi lebih dini, akhirnya banyak deh cara cara simple, kita kan seneng tuh cara – cara simple untuk mensukseskan UNAS.

Sebenarnya esensi dari tulisan ini kagak mengupas sebagaimana kalian bisa lolos UNAS, Alhamdulillah sih saya bisa lolos UNAS, meskipun gag jadi yang terbaik nilainya kemarin, tapi yang terpenting kalian siap dulu, siapkan dulu mental kalian, dan siapkan dulu fisik kalian. Belajar dan berdoa, yang terpenting kalian gag usah mengandalkan isu – isu tidak sedap adanya kiriman jawaban waktu UNAS, bulsyet semua dah itu, kiriman jawaban UNAS.

Nah, menyinggung kiriman jawaban UNAS, aku akan kupas esensi dari kata – kata itu, mungkin aku sedikit subjektif kali, tapi semoga tidak ada yang tersinggung, kalaupun tersinggung ya aku mohon untuk dikasih saran atau komentar. Sebelum aku mulai, aku tulis di judul yang lain, karena sebenrnya temanya kagak sama, untuk membacanya silakan klik link berikut ini.

http://alfiannurmujtahidin.blogspot.com/2011/02/curang-di-ujian-nasional-bisa-karena.html

Selesai.

MAU DIBAWA KEMANA?


Tulisan ini sebagai refleksi saya, saya sebagai generasi muda Indonesia. Saya sebagai pemimpin masa depan Indonesia, dan tidak muluk muluk pemimpin bagi diri saya sendiri.

Jujur saya tidak sempurna, tidak selalu melaksanakan kebaikan, melaksanakan kebenaran, banyak salah yang saya lakukan, dan masih terlalu banyak.

Namun, semangat saya untuk melaksanakan perubahan selalu saya tegakkan, saya selalu mencoba merubah, merubah, dan merubah. Perubahan untuk menjadi lebih baik, baik, dan baik.

Saya prihatin dengan kondisi ini, kondisi sekarang, saat ini yang terjadi, diri saya ingin berontak sebenarnya, namun toh percuma berontakan saya tidak akan pernah dipedulikan, karena saya pikir kalian semua menganggap saya ‘gila’.

Saya ingin kita hidup damai, saya ingin kita tidak dengan mudah meneteskan darah. Saya tidak ingin pertiwi ini menangis, mengangis bukan karena pertiwi ini sedang terkena bencana, tapi mungkin iya terkena bencana. Bencana nasional, bencana kerukunan, bencana seolah tidak nilai luhur pertiwi ini diinjak - injak, dicemooh, di hujat, dan seenaknya dilanggar.

Kalau saya ingin berontak, saya ingin kembali seperti dulu, kembali pertiwi ini seperti dulu, saya tidak ingin kita sebagai bangsa ini, saling pukul - memukul, saling lawan -  melawan, dan saling ricuh - mericuh. Maafkan kata - kata saya yang tidak EYD. Tulisan ini rasa emonsional saya terhadap kondisi bangsa ini. Kalau saya mau jujur, saya ingin melakukan perubahan, menyadarkan semuanya, menyadarkan bahwa kita seperti orang bego, orang yang tolol yang gag pernah punya akal, yang selalu menggunakan okol untuk menyelesaikan masalah, mana bukti kalau kita Negara pancasila, menjunjung tinggi nilai pancasila, mana rasa itu? Mana sikap itu? Mungkin saya tidak seuutuhnya menjalankan itu, tapi keadaan sekarang rasanya sulit menegakkan nilai pancasila.

6 bulan yang lalu, saya masih optimis bahwa kita masih menjunjung ke-Pancasila-an. Bahkan desember tahun lalu, saya makin optimis bahwa negeri ini akan bangkit, bagaimana melihat orang semua berjuang mati - matian demi Indonesia. Tapi akhir akhir ini, rasa optimis saya kembali mengecil, saya tidak berani mengatakan itu semua.

Kejadian, di Banten, Temanggung, dan Pasuruan, cukup mencoret rasa itu. Bahkan muncul lagi kejadian di Nusa Tenggara. Mereka beringas, saling memangsa, saling memukul, menghujat, mencemooh. Tidak cukupkah musyawarah hingga itu terjadi, atau mereka tidak mengerti dan mengenal musyawarah.

Refleksi saya, tulisan ini ingin saya tujukan kepada bapak Presiden yang saya kagumi, saya hormati, saya junjung, saya banggakan, kebanggaan saya kepada bapak tidak pernah pudar, rasa salut saya tidak pernah pudar sedikitpun. Saya yakin, saya yakin bapak bisa, seperti dulu bapak menyakinkan saya dengan kata - kata BISA!

Kembalikan Negara ini ke jalur yang telah dibuat dengan susah payah oleh para pejuang bangsa ini yang rela darahnya menetes demi INDONESIA, yang rela hartanya dirampas demi INDONESIA. Saya yakin bapak juga seperti itu. Saya 1000% yakin. Tolong keyakinan saya, dan saya yakin keyakinan 250 juta penduduk Indonesia tidak disia siakan.

Refleksi ini mungkin cukup “gila” tapi sebagai generasi muda, saya tidak ingin melihat ini, apa jadinya jika kita terus terusan dipertontonkan dengan adegan ini, tiap saya menyalakan televisi, selalu berita yang dimuat, kekerasan antar orang Indonesia. Saya pribadi sangat prihatin. Bapak bisa melakukan perubahan, bapak punya segalanya, dan bapak punya wewenang untuk itu.

Kembalikan lagi Negara ini ke Negara pancasila, Negara pancasila, PANCASILA! Jangan sia - siakan para pahlawan kita menangis, karena kita mempertahankan itu sulit bapak. Saya ingin melihat Indonesia saling bahu - membahu, seperti dulu yang saya dapatkan masa SD, gotong - royong, toleransi, sikap tolong - menolong. Bukan seperti ini yang dipertotonkan, saling kuat dan adu jotos.

Dan yang parah lagi, sikap itu tidak “hanya” dimiliki oleh rakyat yang tidak mengerti apa apa, bahkan sering dilihatkan oleh public figure kita, baik pejabat public maupun artis. Tidak heran kalau kita tidak kunjung maju dengan pesat. Kalau kita masih punya sikap seperti ini, sikap anarkitisme. Bukan lembaga yang salah bapak, bukan ormas yang salah. Tapi kedewasaan kita yang salah.

Saya Cuma ingin mengatakan satu tulisan dari sebuah judul lagu, MAU DIBAWA KEMANA? Mau dibawa kemana negeriku tercinta ini. Saya sangat merindukan kedamaian, gemah ripah loh jinawi.

Selesai.
*Alfian Nur Mujtahidin (Mahasiswa Teknik Fisika UGM)