Monday, January 17, 2011

Perbandingan keluargaku dan “KELUARGA” yang lain.

Sepertinya kembali lagi deh, blog berisi cerita cerita curhatan. Sebenarnya males ngisi blogku dengan curhatan curhatan, tapi berhubung ada 2 blog yang aku kelola. Alfiannurmujtahidin.blogspot.com blog pribadiku, ya isinya tentang aku pastinya, tapi teman temanku biasanya juga terlibat dalam materi blognya kog, serta www.indonesian-now.co.cc blog ini khusus aku desain sebagai rasa cinta dan bangga aku terhadap Indonesia. Udah lah lanjut aja, kelamaan nih kalau ngomong masalah itu, nanti gag nyambung lagi dengan isi materi yang ingin aku share.

Sidoarjo, 17 tahun sudah aku lewati disana, meskipun ultahku yang ke 17 tidak aku habiskan di Sidoarjo, 17 tahun telah banyak kenangan yang aku rasakan, hehhee. Sejak TK, SD,SMP,dan SMA, cukup kan 17 tahun untuk menghabiskan masa masa itu, pastinya sih.

Selama 17 tahun tentunya aku hidup bareng keluarga keluargaku, ada ayahku, ibuku, kedua adikku, dan seluruh saudara saudaraku, hehhehe. Indah emang, apa lagi waktu kita nonton tv bareng, ketawa bareng liat OVJ, atau melankolis saat liat sinetron, hahahaha. Kangan pas rujakan bareng depan rumah, kangen aku ngelatih adikku badminton, yang kadang dia aku marah marahi gara gara gag niat latihan, atau saat kita “kemah” disawah belakang rumah, hahahaha, sewaktu SD pastinya. Kenangan itu, kebersamaan itu tentu terasa sedih saat aku harus rela pergi meninggalkan 600 km jauhnya dari Sidoarjo.

Namun, seolah kebersamaan 17 tahun tersebut, tidak mengena dihati, saat aku bertemu “KELUARGA” yang lain di tempat aku nulis blog ini, JOGJA karta, yah banyak orang bilang JOGJA sebagai kote budaya, never ending asia, menurutku julukan itu sangat pas, bagiku JOGJA menawarkan keindahan yang membuat aku memilih kota ini untuk tempat kuliahku, dan diawal rasa rasanya, tidak Nampak JOGJA sebagai kota yang indah.

Perasaan masih ingat kenangan di SIDOARJO seolah membuat aku harus menjudge bahwa JOGJA kota yang buruk, namun seiring berjalan waktu, aku telah menemukan “KELUARGA” yang lain di JOGJA, yah keluarga itu bernama KELUARGA MAHASISWA TEKNIK FISIKA. KMTF singkatannya, telah menyihir saya seolah harus selingkuh dengan SIDOARJO, KMTF mengenalkan istilah keluarga yang lainnya, yang membuat aku nyama, dan ingin betah di sini, namun, tetap saja SIDOARJO tidak pernah aku lupakan, akan selalu aku kangenkan, tunggu aku liburan setelah UAS ya.

 KMTF ANGKATAN 2010
 HAL(MY DEPARTMENT) KMTF
My Family in SIDOARJO


Selesai

Wednesday, January 12, 2011

Seberapah burukkah KRITIK itu ?

Sengaja aku menulis judul tersebut untuk postingan di blog ini, entah ya, kok sekarang aku jadi nulis yang seperti ini, oke lah gag apa, sempet sempetin nulis sambil belajar buat UAS, hehehe.

Kritik, ya itu sebuah kata yang terkadang menggangu pikiran kita, yang kadang seolah membuat kita merasa jauh dan menjudge buruk sesuatu,jika kita mengkritik.

Beberapa hari yang lalu aku sempat menuliskan sebuah komentar yang mungkin menjadi sebuah kritik yang tajam.

Kritik tersebut direspon beragam, ada yang pro ada yang kontra. Tapi yak arena kritik berasal dari saya yang bukan kompeten, maklum aja, dan bisa dimaklumi. Saya tidak marah dan tidak jengkel, bahkan mengucapkan terima kasih atas responnya untuk kedepannya lebih baik.

Aku masih ingat terhadap kritik salah seorang temanku pas SMA yang cukup pedas, bahkan sangat pedas. Kritik tersebut dilontarkan untuk SMAku, aku se SMA dengan dia. Kritik itu bermula saat kita duduk dibangku kelas 3 SMA, atau tingkatan akhir, dan seingatku, koreksi jika salah, 2 bulan lagi kita Ujian Nasional. Dia datang atau terlambat masuk sekolah, alhasil berhubung ada peraturan cukup ketat di sekolah yang terlambat datang disuruh pulang lagi, alhasil dia pulang kan, sekitar jam 8an pagi, aku lagi cek FB dengan teman sebangkuku, ada sebuah status di FB yang saat itu aku anggap majar wajar saja, dan biasa.

Sekitar jam 10an, sontak terhenyak, seluruh SMA dihebohkan dengan status tadi, aku masih ingat di status itu ada beberapa orang yang nge like dan komentar. Status itu memang jelas ditujukan untuk SMAku, dan isinya maaf saya tidak mau mengungkit ungkit lagi, cukup pedas. Pihak sekolah tentu keberatan dengan status yang berisi kritik untuk sekolah, apalagi dijejaring social FB yang bisa diakses milyaran orang. Tapi ini pandangan saya, tentu kalian yang baca punya pandangan lain.

Isi kritikannya seperti ini
“………..sekolah saya melakukan pembodohan terhadap murid muridnya….”

Aku paham dan jelas maksut tulisan tersebut, mungkin dia kesal karena telat dan disuruh pulang padahal dia butuh yang namanya pelajaran disekolah. Kritikan tersebut berujung pada nada pro dan kontra, ada seorang guru kami yang langsung sontak marah besar, tapi ada guru kami yang lebih bijak memahaminya.

Menurut pandangan saya, katanya katanya emang salah, media penyampainnya juga salah, tapi maksutnya saya setuju. Saya memang kurang setuju, dengan peraturan sekolah yang telat datang pulang, padahal tentu kita telat bukan berarti kita tidak disiplin, kadang ada banyak hal yang diluar jangkauan kita menggangu perjalanan ke sekolah kita. Ada guru fisika SMA saya, yang menerapkan hukuman lain, datang atau telat masuk kelas fisika, berdiri dipojok selama waktu yang ditentukan sesuai tingkat keterlambatan dan bisa duduk setelah menjawab soal secara baik. Artinya guru fisika saya memberikan kesempatan mengikuti pelajaran meskipun telat, kita punya hak kan untuk mengikuti pelajaran kita bayar kog, tapi ada hukuman untuk ketelatan kita, apa? Kita berdiri dibelakang kelas, capek, yang salah sendiri kita telat.

Sejak kejadian itu, akhirnya pihak sekolah merevisi hukuman jika kita terlambat datang, entah apa revisinya, yang jelas setelah itu aku sudah dinyatakan lulus dari SMAku, jadi tidak mengetahui apa revisinya.

Di lain kasus, beberapa kritik yang lontarkan di FB juga, yang dianggap sebagian teman saya menjatuhkan nama baik sekolah kami, ada pandangan yang bisa saya jelaskan menurut saya, saya tidak pernah menjatuhkan nama baik SMA saya, saya sangat bangga memakai almamater sekolah saya, dan saya sangat mendukung setiap kebijakan sekolah demi kemajuan mutu sekolah saya tentunya. Tentunya, kritikan itu mungkin salah saya arahkan di sebuah status jejaring social, tapi saya balik kemana saya harus melontarkan kritik itu, selain melalui dunia maya, ke pihak sekolah langsung belum tentu direspon. Mungkin adanya FB membantu saya. Namun, ada teman saya yang menulis seperti ini
tman.tman yg ak cntai.
mhn maf yh sblm.ny.
ini it public forum umum.
ngga usah lah nulis mcem.mcem yg kalian belum tau kndsi d lapangn.ny seperti apa.
dari pada ad misskom lg.
jga almamater!!
jgan bikin image almamater kalian d forum public ini jelek.
ngerti kn!

Bagi saya, saya sangat tidak setuju dengan tulisan itu, entah kenapa, menurut saya, unsure subjektifitas lagi, rasa bangga saya dan cinta saya terhadap almamater saya tidak terus saya menjunjung dan membangga - banggakan sekolah saya, tapi perlu juga untuk mengkritisi, sebagai bagian rasa peduli dan bangga saya. Tidak ada orang yang mau maju tanpa kritikan, hujatan, cemoohan. Tidak ada kemajuan jika diri kita tidak pernah di kritik, karena saat kita di kritik, apa lagi dikritik banyak orang dan jadi bahan cemoohan orang, tentu diri kita jadi berpikir dan bercermin lagi untuk merubah kritikan itu.

Saya pikir, tanpa saya melontarkan kritik itu di FB atau tanpa teman saya yang sedikit nekat tadi tidak membuat kritik itu, tidak bisa membuat SMA saya atau sekolah saya maju, peduli akan hal hal itu, perlu digaris bawahi, saya mengkritik SMA saya karena wadah alumni yang sangat memprihatinkan di SMA saya. Tapi setelah kita mengkritik dan setelah kritikan itu cukup pedas dan membuat heboh, akhirnya pihak sekolah saya jadi tau, jadi paham bahwa hal hal itu ternyata vital dan selama ini tidak pernah terpikirkan.

Jadi mohon maaf atas teman saya yang bilang, jangan kalian cemooh dan membuat tulisan tulisan yang menjatuhkan nama baik sekolah kita, bagi saya cemoohan dan kritikan kritikan itu penting, penting agar sekolah kita makin baik dan maju lagi. Mungkin, media dan penggunaan kata saja yang perlu dibenahi.

Ini juga bisa kita analogkan dengan kehidupan kita, bagi saya kita tidak bisa maju tanpa pernah ada kritikan dalam diri kita, karena bagi saya kritakan itu akan menjadikan diri saya berfikir dan bercermin untuk mengetahui apa kritikan itu benar bagi saya, jika iya maka tentu akan saya rubah.

Sebuah kata kata dari seseorang tentang kritik.
Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita pada hakikatnya adalah pengawal jiwa kita, yang bekerja tanpa bayaran. - Corrie Ten Boom

Selesai.

Terima Kasih !

href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIpin%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List">
Kata itu mungkin terucap dari bibirku, setelah mendapat sebuah jaminan dari salah satu teman saya, sebenarnya nih tulisan lanjutan dari tulisan aku kemarin.


“Buah dari SUBJEKTIFITAS”, klik link berikut untuk membacanya.


Ini isi jaminan dari temenku





Menurutku, tanpa ada isu seperti ini di jejaring social FB, tidak ada yang memperhatikan peran alumni, tidak ada yang merhatikan saya, dan 200 teman saya. Pihak sekolah, tentu tidak pernah terpikirkan tentang ini, tapi sejak isu itu berhembus di FB, mulailah kita semua bereaksi, dan seolah terbangunkan dari tidur panjang kita, terima kasih untuk DWI, teman saya, telah mengingatkan saya, dan 200 teman kita, serta almamater kebanggaan kita.

Monday, January 10, 2011

Ujian Akhir Semester Ganjil

Udah gag kerasa nih, 6 bulan atau tepatnya satu semester aku menempuh kuliah di Universitas terbaik, universitas perjuangan, Gadjah Mada, Jogja. Tag terasa pula, udah lama diriku pergi jauh 600km dari keluarga besar, orang tua, adik, dan saudara saudar di kampong halaman, baru ingat saja, diri ini nangis gara gara belum keterima PTN, eh sekarang udah masuk Ujian Akhir Semester, dan yang paling gag kerasa, bentar lagi aku gag nerima “RAPORT” melainkan “KHS” dan tidak ada lagi nilai 90,75,60,85 yang ada A, B, C, D, atau bahkan E, berharap yang ada di KHS A semua,minimal gag ada yang C lah, tentunya UAS kali ini, penuh perjuangan, meskipun semangat loyo, tapi semoga hasilnya baik, hehehe, lanjutan ceritanya, nunggu hasil KHS aja deh, doakan sukses UAS ya,..

Buah dari SUBJEKTIFITAS


Akhirnya bisa nulis juga, semoga tulisan kali ini bisa meredam segala persoalan yang terjadi gara gara aku, hehehe. Trouble maker nih aku. Ini gara – gara statusku di sebuah akun jejaring social dan sebuah post yang aku tulis di sebuah group di jejaring social yang sama. Saat itu aku nulis gini, ini, status di akunku,
Saya merasa menjadi orang asing dalam keluarga besar SMA saya, padahal saya ini alumninya, tapi mengapa perlakuan kepada saya, saya dianggap sebagai orang asing, tamu,..

Dan ini post di Group jejaring social,
Tadi pagi, aku, andry, bondet,dkk datang ke SMAN 2 Sda, entah menurut saya aneh apa tidak, tapi sudah saya omongkan ke pak gie,. saya dan teman teman merasa menjadi orang asing, didalam keluarga kita sendiri, keluarga besar SMA kita, kita merasa menjadi tamu, yang untuk masuk kedalam rumahkita sendiri, kita harus izin,berbelit belit,dll. apakah ini wajr teman,
.
Tak beberapa lama setelah aku nulis status itu dan post itu, ada banyak komentar ada yang setuju dengan postingan aku, namun seminggu setelah itu ada yang kontra dengan postingan aku, biar aku luruskan.
Ceritanya begini, selasa 4 Januari 2011, aku berkunjung ke SMAku, tepatnya SMAN 2 Sidoarjo, berdasarkan info, gedungnya pindah, dulu saat aku sekolah ada di Jalan Kutuk Sidokare no. 411 Sidoarjo, tapi sejak senin 3 Januari 2011, gedungny sekolahnya dipindah di Jalan Lingkar Barat Sidoarjo, langsung aja aku meluncur kesana, saat itu aku ke SMAku buat izin sosialisasi, yah sosialisasi mengenani Jogjakarta, kebetulan emang aku kuliah di Jogja. Hari mungkin tidak beruntung, tidak ada orang yang bisa aku temui, kecuali pak Tadi, orang TU, dan Bu ermine guru agama, orang yang aku cari tidak ada, dan aku putuskan untuk balik kerumah dan kesekolah lagi besok, sebelum pulang ada kenang kenangan, foto.
Rabu, 05 Januari 2011, berkunjung lagi ke SMAN 2 Sidoarjo, niat dan tujuannya sama. Izin ke satpam dan sangat antusias sih satpam tersebut, memang saat itu aku bawa surat izin, dan kebetulan aku pakai Jas Alamamater kebanggan, hehehe. Langsung kan menuju orang yang aku temui, saat itu aku menemui Bu. Rahayu selaku Guru BK, langsung aja kan to do point, gini gini dan gini, pertama Bu. Rahayu sedikit pesimis boleh apa tidak, tapi setelah di lobi cukup a lot, diusahakan, hehehehe.

Saat mau pamitan balik, handphone bergetar, sebuah SMS dari kawan SMA ngajakin ke sekolah, langsung aja aku bales, nih aku juga udah di sekolah, akhirnya aku tunggu sampai dia datang, saat aku tunggu, aku bercakap cakap dengan Bu.Kurnia selaku mantan Wali Kelasku dulu, minta doa restu juga sih buat UAS, hehehe. Ketemu Bu.Uswatun juga Guru BK, juga ngomong masalah yang lain, ketemu Pak Gie, selaku pembimbing KIR, kebetulan hari itu ada pertemuan KIR sekalian ngisi, tapi ceritany gag aku ceritakan disini, karena kalau diceritakan disini, gag nyambung dengan maksut dan tujuannya. Ketemu, Bu Wid juga yang bahas masalah Grace, gag penting deh, ketemu adik kelas juga, yang langsung ngerubungi aku, secara lah artisnya SMA dulu, hehehe, dan saat itu aku disuruh masuk ke ruang guru, tapi berhubung aku sendirian ya malu lah, hehehe. Dari situ aku ke ruang tamu, duduk sendiri, dan saat itu ada adik kelas, kelas 2 kalau gag salah, kita ngobrol ngobrol disitu. Lumayan sih 5 menitan, dari situ, datang kepala sekolah, tak jauh dari ruang tamu duduk anak anak kelas 3, langsung dimarahi, karena mereka duduk duduk diarea ruang tamu, yang padahal mereka berstatus SISWA, dilarang duduk duduk diruang TAMU, kata kata keras itu keluar dari Kepala Sekolah dan langsung aja aku sontak sedikit khawatir dengan posisi berada yang juga di ruang tamu, saat itu ada pak gie lagi ngobrol dengan saya, huh, kejadian yang luar biasa aku alami. Nunggu lama, sih kawan lama datang, aku sms cepat datang, takut juga kena semprot dari Kepala Sekolah, hehehe, tapi saat itu, perasaanku nyadar, nih aku alumni, juga keluarga besar SMAku, tapi kog kayaknya aku tamu, orang asing, gag ada tempat buat aku, susah juga kan, bingungnya setengah mati, nih aku mau ngapain, kantin belum ada, dan tempat nunggu juga belum ada, akhirnya aku keluar, ngobrol ngobrol sama satpam sekolah, saat itu pak burhan datang, guru agama, salam, dan basa basi lainnya, serta ada pak rochim guru BK, dan basa basi juga, tak lama sih kawanku datang dengan gerombolannya dan rasanya tidak sopan penampilannya, saat itu ita mau izin masuk kedalam sekolah, sungguh aneh, kita dilarang masuk! What, apa yang terjadi ini,. Udah 2 kejadian aku alami, dikeluargaku sendiri,. Sebuah dilema bagi saya, batinku saat itu, setelah dilarang masuk, ya udah kita semua balik, dan kesal saat itu sepanjang perjalan pulang, sesampai dirumah baru aku nulis status itu dan ngeposting itu, entahlah ini kejadian yang aku alami, tetapi jikalau ada teman teman yang disambut hangat tidak seperti saya, saya bersyukur,..semoga kita para alumni diberi temapat di SMA kita dulu, kita juga meruapakan keluarga,keluarga besar SMAN 2 Sidoarjo,.semoga kejadian kejadian itu tidak terulang lagi, maaf untuk saya jikalau saya terlalu proaktif, dan tidak bisa bijak menilai masalah, koreksi atau comment jika perlu. Dan satu hal lagi, mungkin kondisi social mental juga berpengaruh, ya bisa dibayangkan, saya tinggal 600 km dari sidoarjo, tidak punya waktu banyak seperti teman teman lainnya yang berada di Surabaya – sidoarjo, yang kapanpun kalian bisa main ke SMA, tapi bagi saya kesempatan itu sangat terbatas, disaat saya punya kesempatan untuk itu, dan tanggapannya seperti itu, bisa dibayangkan betapa kecewanya saya, jauh jauh datang, dan berkunjung dengan tanggapan seperti itu. Mungkin benar kata Ajeng di postingannya,. Orang kita ini kan udah lulus, udah gag ada kepentingan disana, buat apa sih kita kesana, diuabah sedikit, tapi maksutnya sama. Jadi mungkin ini klarifikasi yang bisa saya berikan. Terima kasih.

Selesai.